Blogger templates

Kamis, 07 September 2017

Kedhuk Beji

Image result for keduk beji   Sesepuh Desa Tawun Kecamatan Kasreman, selaku Juru Silep, Mbah Wo Supomo, mengatakan upacara Keduk Beji merupakan salah satu cara untuk melestarikan adat budaya penduduk Desa Tawun sejak jaman dulu.

"Upacara itu digelar setiap Selasa Kliwon berdasarkan penghitungan tanggal Jawa Islam," ujar Mbah Pomo panggilan akrabnya, kepada wartawan, Selasa (10/5/2016).

     Menurut dia, inti dari upacara Keduk Beji terletak pada penyilepan atau penyimpanan kendi di pusat sumber air Beji. Pusat sumber tersebut terdapat di dalam gua yang terdapat di dalam sumber.

"Setiap tahunnya, kendi di dalam sumber diganti melalui upacara ini. Hal ini dimaksudkan agar sumber air Beji tetap bersih. Sumber itu digunakan untuk minum, pengairan sawah, dan suberair di taman Tawun," terangnya.

     Upacara Keduk Beji berawal dari pengedukkan atau pembersihan kotoran di dalam sumber Beji. Seluruh warga pria, pemuda, dan anak laki-laki desa terjun ke sumber air untuk mengambil sampah dan daun-daun yang mengotori kolam dalam setahun terakhir.

Selama proses pembersihan, para pemuda yang berada di sumber air Beji menari dan melakukan tradisi saling pukul dengan setangkai ranting sambil diringi gending Jawa.

     Setelah itu, upacara dilanjutkan dengan penyilepan dan penggantian kendi ke dalam pusat sumber. Yang berhak menyelam dan mengganti kendi di sumber air adalah keturunan dari Eyang Ludro Joyo merupakan sesepuh desa yang dipercaya jasadnya dulu menghilang di sumber Beji saat bertapa.

    Selain melestarikan sumber air, upacara Keduk Beji oleh Pemkab Ngawi telah diakui sebagai ikon wisata budaya. Sebab, Keduk Beji telah menjadi agenda seni budaya tahunan yang dapat meningkatkan tingkat kunjungan wisata ke Ngawi.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About